[email protected] +62 858-9028-1080

Program Wakaf Sumur Bor, Pahala Jariyah Mengairi Pewakif

wakaf sumur bor

Wakafalazhar – Rasulullah, dalam yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa’i, serta Ibnu Majah menyebut bahwa sedekah yang paling Beliau sukai adalah Sedekah Air.

Dari Sa’id bahwasanya Sa’ad mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya,

“Sedekah apa yang paling engkau sukai.” Jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sedekah air.”

Hal ini menegaskan betapa pentingnya air dalam kelangsungan kehidupan makhluk hidup. Manusia sendiri membutuhkan air bersih untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Tak hanya untuk minum, air bersih pun juga digunakan untuk memasak, mandi, mencuci, dan beraktivitas lainnya. Dalam satu tahun ada waktu tertentu di mana beberapa daerah di Indonesia mengalami krisis air bersih.

Di daerah terpelosok di Indonesia misalnya, masih banyak yang kesulitan untuk minum air yang bersih. Karena kondisi ekonomi yang prasejahtera dan juga daerah yang terpencil, sebagian saudara kita terpaksa meminum air dari sumber yang kurang bersih atau bahkan tercemar. Bahkan, di sebagian kota besar pun masih ada yang terpaksa meminum air yang tidak bersih dari sumber yang tercemar.

Maka, tak heran jika Rasulullah menyukai sedekah air mengingat pentingnya air sebagai sumber kehidupan.

Rasulullah dalam sebuah hadis dari An-Nasa’i dan Al-Albani menyampaikan berikut ini:

“Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?” Jawab Nabi saw., “Iya, boleh.” Sa’ad bertanya lagi, “Lalu sedekah apa yang paling afdal?” Jawab Nabi saw., “Memberi minum air.”

 

Program Wakaf Sumur Bor Wakaf Al Azhar

Wakaf sumur bor merupakan salah satu solusi untuk membantu menyelesaikan masalah krisis air bersih di Indonesia. Pembangunan sumur bor di Pulau Jawa, menghabiskan dana sebesar Rp50juta yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat untuk mengakses air bersih. Program wakaf sumur bor sendiri meliputi pembuatan sumur bor, pipanisasi, dan penyediaan tempat penampungan air atau toren.

Wakaf Al Azhar telah melakukan pembangunan wakaf sumur bor di beberapa titik lokasi rawan kekeringan. Pada September 2022 lalu, misalnya tim Wakaf Al Azhar mendapati dua lokasi dengan kondisi yang memprihatinkan, terutama saat musim kemarau tiba dan masyarakat kesulitan untuk mengakses air bersih, yaitu di Masjid Jami Al Ummah, Kampung Rumpin Lio, Desa Rumpin, kecamatan Rumpin, Bogor dan Pondok Pesantren Darul Iqro di Kampung Banar, Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Di Masjid Masjid Jami Al Ummah, contohnya, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air ketika memasuki musim kemarau, sehingga kegiatan ibadah menjadi terhambat. Padahal, fasilitas air bersih sangat penting untuk berwudhu para jamaahnya.

Pada lokasi yang berbeda di Pondok Pesantren Darul Iqro, para santri harus bersuci menggunakan air tampungan yang sudah diisi dari hasil menimba sumur galian. Kegiatan menimba dan menguras bak tampungan air menjadi sebuah rutinitas yang mau tidak mau dan dalam cuaca bagaimanapun harus tetap dilakukan karena menjadi sumber mata air terdekat untuk berwudhu, dan melakukan kegiatan MCK.

Bulan berikutnya, Oktober 2022, pembangunan sumur bor kembali dilakukan di dua lokasi yakni Masjid Baiturahman di Kampung Cihonje, Desa Tanjungpura, Tasikmalaya dan Masjid At Taqwa di Kampung Kumpay, Dusun Maraya, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten.

Langkanya sumber air bersih membuat kebutuhan warga menjadi terbatas. Kondisi air yang memprihatinkan telah lama dialami, karena sumber air bersih yang keluar dari mata air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk masyarakat setempat dan lokasinya pun cukup jauh.

 

Warga Kampung: “Harus Tarik Selang Sepanjang 2km untuk Akses Air”

Asep, salah satu warga di Kampung Kumpay sangat antusias menyambut pembangunan wakaf sumur bor karena untuk pertama kalinya sumur bor dibangun di lokasi tersebut. Kondisi sebelumnya untuk mendapatkan air bersih, warga harus menarik selang sepanjang 2 kilometer dari sumber air bahkan tidak jarang sambungan air tersebut dapat terlepas kapan saja.

“Alhamdulillah sekarang enggak usah jalan dan menarik selang jauh-jauh ke sumber mata air lagi, karena sudah ada yang terdekat. Semoga dengan dibangunnya wakaf sumur bor dapat membawa manfaat dan kemaslahatan untuk semua warga,” ujarnya.

 

Pahala Jariyah Mengairi Pewakif

Pahala jariyah akan tetap terus mengalir tanpa terputus meskipun misalnya kita sudah meninggal dunia. Lalu, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pahala jariyah dari air? Kita bisa ikut berkontribusi membangun sumur bor untuk membantu menyediakan akses air bersih lainnya yang bisa digunakan oleh banyak orang.

Sebagaimana yang kita tahu, krisis air bersih adalah salah satu problem sosial yang patut diwaspadai oleh masyarakat. Wakaf sumur bor adalah ikhtiar yang patut untuk dioptimalkan agar membantu membantu mengurangi beban masyarakat yang tinggal di daerah krisis air bersih. Wakaf sekarang KLIK DI SINI!

Leave Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *