[email protected] +62 858-9028-1080

Maulid Nabi 1441 H

Maulid Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam : Semangat Kebersamaan Dan Kesatuan Yang Beruswatun Khasanah

“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus di antara mereka seorang Rasul (Muhammad) ditengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri , yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan al-Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata [Ali-‘Imran/3: 164].

Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam , pada 12 Rabiul Awal 1441 Hijriah tepat 9 November 2019, tentunya sebagai ummatnya (Islam) harus pula meneladani sifat-sifat, mencotoh Beliau, bagaimana berperilaku yang baik sehingga kebersamaan tetap terjaga.

Memperingati jangan hanya menjadi seremonial semata, namun memaknai apa yang terkandung dibalik Maulid Nabi Muhammad tersebut, sehingga tidak tergerus oleh arus globalisasi dan paham-paham yang menyimpang dari agama.

Firman Allah dalam Al Quran yang menyeru kepada semua umat manusia bahwa Nabi Muhammad adalah teladan yang baik dan berbudi pekerti yang luhur.

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. al-Qalam/68:4).

Era globalisasi, era digital yang mempengaruhi semua manusia kehilangan silaturrahmi seutuhnya (bertatap muka), akibat pengaruh media sosial, menjadi tantangan bangsa ini untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dan kesatuan.

Selain itu, meningkatkan iman dan taqwa, memiliki budi pekerti yang baik. Intinya, meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam sejak Beliau dilahirkan hingga diutus menjadi Rasul.

Sangat penting bagi kita semua meneladani Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam ditengah persoalan yang dihadapi bangsa ini. Karena, orang yang meneladani Beliau adalah orang yang menapaki jalan yang akan menghantarkan menuju kemuliaan dari Allah dan itu adalah jalan yang lurus atau Shirathal Mustaq’im.

Jadi, nikmat Allah kepada manusia sangat banyak, diantara nikmat itu adalah dianugerahkannya kepada para hamba-Nya, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam kepada seluruh manusia.

Allah berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak mengingat Allah [al-Ahzab/33:21].

Leave Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *